Senin, 09 September 2019

Sarapan Pagi, Sehat atau Tidak?


Sarapan Pagi, Sehat atau Tidak?
doc.priyautama15
 
Sarapan adalah makan pertama setelah bangun tidur semalaman. Ada juga yang mengartikan berbuka puasa, berasal dari kata break fasting, makan pertama setelah puasa seharian. Kita simpulkan, sarapan adalah makan pertama setelah puasa seharian baik pagi, siang, atau malam. Topik kali ini, kita akan membahas mengenai sarapan pagi, yaitu sarapan yang dilakukan diwaktu pagi sebelum aktivitas harian dilakukan.
Sarapan, apakah sarapan benar benar penting untuk tubuh manusia? Penelitian terakhir status sarapan diturunkan menjadi makan biasa seperti makan siang dan malam, jadi doktrin-doktrin yang selama ini ada, sarapan adalah makanan paling penting, harus sarapan, itu sudah tidak berlaku lagi. Bagi sebagian orang yang mengalami kondisi khusus seperti penderita diabetes, atlit olahraga, ibu hamil mungkin sarapan menjadi hal yang harus dipertimbangkan bagi mereka, untuk mempertahankan kadar glukosa darah.
Tidak sarapan ternyata tidak mempengaruhi porsi makan kita di makan selanjutnya berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ilmuan di Cornell University. Hasil penelitian itu juga mengatakan, bahwa tidak sarapan adalah pilihan terbaik untuk menurunkan berat badan. Apakah tidak sarapan itu baik untukmu? Tergantung. Beberapa orang tidak lapar di pagi hari, sementara yang lain akan pingsan jika mereka tidak makan. Sebuah penelitian yang diterbitkan di The American Journal of Clinical Nutrition menampik mitos bahwa makan pagi diperlukan untuk keberhasilan penurunan berat badan. Para peneliti mengatakan, jika sarapan bukan pilihan Anda, tidak apa-apa untuk melewatkannya. Seperti hal-hal lain, tidak sarapan bukan untuk semua orang. Setiap orang berbeda dalam hal biokimia, genetika, program kegiatan, dan kecenderungan pribadi mereka yang unik. Bagi sebagian orang, makan harus banyak sampai kenyang, tidak sarapan adalah hal yang pilihan tepat, karena bagi mereka mengontrol porsi itu jauh lebih sulit daripada melewatkan satu porsi makanan.
Banyak orang yang sarapan karena sudah menjadi kebiasaan saja, jika tidak sarapan badan akan lemas, akan gemetar, dll. Sebenarnya itu hanya soal kebiasaan, bagi mereka yang sudah terbiasa melakukan kebiasaan buruk akan membutuhkan tenaga ekstra untuk meninggalkannya, begitu pula kebiasaan sarapan pagi. Kakek saya, dahulu tidak pernah sarapan, beliau harus pergi ke sawah (aktivitas fisik), baru sepulang dari sawah sarapan (pukul 11.00), itu dilakukan hampir seumur hidup beliau dan saya pikir, kakek saya memiliki kondisi fisik yang prima.  Hal itu pula yang dilakukan oleh siswa-siswa pendidikan dasar di organisasi pecinta alam yang saya ikuti, mereka harus olahraga dan mencari makanan dihutan sebelum mereka masak untuk sarapan, hasilnya mereka memiliki fisik yang prima untuk mengikuti kegiatan-kegiatan selanjutnya. Bahkan nenek moyang kita dahulu harus berburu dahulu sebelum makan. Dari contoh tersebut sarapan pagi setelah bangun tidur itu tidak wajib, apalagi bagi orang yang tidak memiliki aktivitas fisik berat.
Beberapa manfaat tidak sarapan bagi tubuh manusia:
Jika Kita kelebihan berat badan atau obesitas, pengurangan kalori sarapan dapat membantu meningkatkan keseimbangan energi harian. Kita mendorong tubuh untuk memasuki keadaan ketogenik yang aman dan dapat mempercepat mekanisme pembakaran lemak alami tubuh, dalam kondisi ini lemak cadangan tubuh akan dilepas menjadi energi untuk aktivitas. Yang terjadi jika Kita sarapan, lemak dalam tubuh akan tetap, karena ada suply energi dari luar, mungkin malah surplus energi dari luar yang akan disimpan oleh tubuh, diubah menjadi lemak, otomatis berat badan Anda akan semakin naik.
Tidak sarapan pagi, akan mempercepat proses Autophagy. Autophaghy berperan besar dalam menjaga agar tubuh kita dalam kondisi sehat dan prima. Autophagy diibaratkan sebagai pabrik daur ulang sel yang ada didalam tubuh kita yang memberikan manfaat besar. Tentunya kita dapat membayangkan apa yang terjadi dengan tubuh kita jika tidak ada proses autophagy ini,  tubuh kita akan dipenuhi sampah sampah sel tubuh yang sudah mati, inilah yang menjadi sebab, tubuh kita menjadi tua. Salah satu cara cepat untuk mengaktifkan proses autophagy adalah dengan puasa secara rutin, tidak sarapan pagi adalah proses yang mirip dengan puasa. Jika, terakhir makan malam jam 20.00 dan Makan kembali jam 12.00 Siang, maka tubuh kita sudah mengalami fase puasa selama 16 jam. Rata-rata orang melakukan puasa selama 12-13 jam sehari. Dengan tidak sarapan, sel sel tubuh yang sudah mati akan dipaksa keluar dan digantikan dengan sel yang baru yang lebih muda dan lebih sehat.
Jadi, tidak sarapan akan membawa banyak dampak positif bagi tubuh, defisit kalori sangat baik untuk yang mengalami obesitas. Kita tau obesitas adalah pintu masuk berbagai penyakit mematikan seperti jantung, stroke, diabetes, dsb. Ini dapat dijadikan catatan penting bagi sebagian orang. Tubuh manusia didesain dapat menyembuhkan dirinya sendiri tetapi sering kali terhambat oleh pola hidup tidak sehat yang dilakukan oleh manusia, tidak sarapan adalah salah satu kebiasaan yang dapat memaksimalkan kemampuan penyembuhan tubuh melalui proses autophagy.
Percaya atau tidak, tidak sarapan akan membuat pikiran kita menjadi tenang dan focus, sehingga dengan tidak sarapan, kita dapat produktif sepanjang hari. Bahkan kemampuan mengontrol diri semakin baik, makan siang dan makan malam juga ikut membaik dari segi porsi dan pemilihan menu. Selamat mencoba!

Diberdayakan oleh Blogger.

My Instagram

@priyautama15

Sabda [U]tama